Senin, 03 Desember 2012

Maaf Atas Ketidaksadaranku


Tak pernah sekalipun aku sadar telah menuntun hatiku untuk sampai di hadapanmu, memasukkanmu di dalamnya dan menetapkanmu di sana. Maaf, aku tak pernah bermaksud untuk itu. Sungguh tak pernah sekalipun.

Mendapatimu di hadapanku memang bukan sekedar suatu kebetulan tapi bukan pula kesengajaanku, sungguh. Hari demi hari yang terlewati denganmu tak sadar aku masukkan ke dalam dokumen kumpulan momen yang paling menyenangkan untukku. Aku sendiri tak tau apa alasan untuk itu.

Tersenyum untuk setiap tingkahmu dan tertawa untuk setiap candamu tak sadar selalu kulakukan disela kesedihanku. Seolah tercermin kaulah pensil warna di lembaran hidupku kini. Dengan sedikit guratan merah jambu berpadu dengan biru laut menghasilkan warna rindu. Rindu akan canda demi canda baru yang akan kau lontarkan. Ini juga terjadi tanpa kesadaranku.

Ekspresi menunggu bercampur khawatir dan gelisah saat tak kudapati pesan darimu di handphoneku, walau hanya untuk beberapa jam. Berdiam diri menunggu handphone berbunyi dan yang kudapati bukan namamu di sana, kecewaku datang. Tak sadar aku telah melakukannya, menjadi seorang penunggu yang setia hanya untuk sebuah pesan teks darimu.

Demi Tuhan, aku tak pernah sadar akan hal ini apalagi sampai sengaja melakukannya. Tidak, tidak sama sekali. Sungguh.

Aku tak pernah sadar menjadikanmu cahaya lilin di setiap kegelapanku yang bermuara pada kebahagiaan di setiap kehadiranmu.

Maaf, semua terjadi begitu saja tanpa kusadari dan tanpa kusengaja. Sungguh. Tapi, apakah semua kebahagiaan didapati secara sengaja dan disadari?

Minggu, 18 November 2012

Dampak Buruk Kemudahan Mengakses Internet


        
 
      Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan terlebih pada bidang telekomunikasi dan informatika, kini manusia bisa berkomunikasi antar wilayah dengan lebih mudah. Bukan hanya via telepon ataupun SMS, namun juga via media sosial seperti YM, Twitter, Facebook, Skype, dll. Kemudahan ini bisa kita dapatkan cukup dengan memiliki telepon genggam yang bisa mengakses internet, tak peduli waktu (bisa digunakan di segala waktu) dan suasana. Hampir semua provider telah menyediakan berbagai paket internet dengan harga yang cukup terjangkau.
        Tentunya dengan segala kemudahan yang telah ada akibat kemajuan teknologi, masyarakat tidak akan menyia-nyiakannya. Terutama pada usia remaja, usia remaja yang tergolong memiliki emosi labil memanfaatkan secara ‘habis-habisan’ kemudahan ini. Menggunakan gadget sejak bangun tidur hingga akan tidur lagi. Terlebih pada sosial media seperti facebook dan twitter. Mereka mengekspresikan perasaan serta kegiatan mereka secara bebas di sosial media.
     Memang tidak ada larangan untuk memposting sesuatu di internet selama tidak mengandung SARA, tetapi kini terlihat sudah berlebihan para remaja yang terlalu mengekspos kehidupan pribadinya di media sosial. Seperti contoh, seorang remaja yang ketika ingin pergi makan ia memposting terlebih dahulu di twitter dan facebook lalu sesampainya di tempat makan ia mempostingnya di foursquare setelah makanannya datang ia memfotonya terlebih dahulu lalu di upload ke instagram yang telah otomatis tersambung ke twitter dan facebook, dst. Bukankah itu sudah berlebihan? Menurut saya itu sangat berlebihan.
        Tanpa disadari dengan segala sesuatu yang telah mereka posting dapat memudahkan orang yang berniat jahat untuk mengetahui kegiatan serta keberadaan mereka. Maka tidak jarang timbul kasus penculikan yang bersumber dari media sosial. Biasanya kasus ini dialami oleh remaja wanita. Cukup dengan mengetahui keberadaannya, penculik bisa mencari target dengan mengamati foto yang terdapat di media sosialnya.
       Sesuatu yang dipostingpun dapat menimbulkan kecemburuan sosial, tidak sedikit remaja yang mengumbar foto-foto barang mewah atau berada di tempat-tempat berkelas. Namun, tidak sedikit juga remaja yang tidak bisa merasakan hal tersebut. Sehingga tanpa disadari banyak timbul kecemburuan sosial yang bermula dari media sosial.
      Bukan hanya media sosial, tetapi kemudahan mengakses game online juga memiliki berbagai dampak. Namun, disini saya tidak akan menjelaskan hal tersebut karena saya sudah mengulasnya pada tulisan sebelumnya.
       Sadarkah kita bahwa hal-hal yang telah saya sebutkan di atas bermula dari kecanduan? Untuk sebagian orang yang belum terlalu akut mungkin menyadarinya, tetapi untuk yang sudah sangat akut menganggap bahwa itu semua hanyalah sekedar rutinitas harian yang sayang bila dilewatkan. Apapun yang akan dilakukan harus dilaporkan ke media sosial, melebihi kewajiban lapor ke RT/RW yang baru lakukan saat sudah melebihi 24 jam.
        Kecanduan akan internet ini tentulah hal yang negatif. Seperti kata pepatah “sagala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik”. Kalau sudah begini, lingkungan luas akan merasakan dampaknya. Kemudahan yang telah tercipta terkadang malah menjadi kesulitan dikemudian harinya. Seperti kemudahan mengakses internet yang bisa berpengaruh ke kondisi psikologis seseorang lalu meluas ke lingkungan sekitarnya.
        Seperti yang sudah diketahui, untuk menyembuhkan kecanduan bukanlah hal mudah. Jadi, kalau masih bisa dicegah mengapa harus repot mengobati bukan? Mulailah dari diri sendiri untuk bisa mencegah lalu barulah ajak orang-orang di sekitar.
     Untuk yang masih menggunakan internet dalam taraf wajar, pertahankanlah jangan sampai menjadi berlebihan. Sedangkan untuk yang mulai ketergantungan, mulailah membatasi diri untuk mempergunakan internet seperti memberi jadwal untuk mengakses internet hanya pada waktu-waktu tertentu. Ajak orang sekitarmu untuk mengingatkan. Namun, untuk yang sudah kecanduan ada baiknya mulai mengurangi waktu untuk mengakses internet. Jika tidak ingin berkonsultasi pada ahlinya (pada kasus ini mungkin psikolog yang bisa membantu) maka berjanjilah pada diri sendiri bahwa tanpa bantuan para ahlipun kecanduan tersebut bisa sembuh.
        Mengingat pepatah asal cina, semua bersumber dari diri sendiri. Bermula dari mengubah diri sendiri untuk menjadi lebih baik lalu menyebar ke lingkungan sampai akhirnya duniapun bisa berubah menjadi lebih baik dengan adanya perubahan dari setiap individu di dalamnya.

Rabu, 24 Oktober 2012

Kecanduan Game Online



Sumber: http://edukasi.kompasiana.com/

Dengan emosi yang masih labil, remaja rentan mengalami gangguan jiwa. Bukan hanya asmara, hobi bermain game juga bisa membuat jiwanya terganggu. Di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol misalnya, sudah empat remaja yang dirawat karena kecanduan game selama 2012 ini.
Salah satunya kini masih dirawat di Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, RSJ Soeharto Heerdjan, atau yang lebih dikenal dengan nama RSJ Grogol karena terletak di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Remaja tersebut, sebut saja namanya Andi, sebenarnya anak yang berprestasi di sekolahnya. Masalahnya hanya satu, remaja berusia 17 tahun ini tidak pernah bisa lepas dari permainan video game yang memang sudah menjadi kegemarannya sejak masih kecil.
Belakangan, saking asyiknya memainkan video game, Andi mulai menarik diri dari pergaulan dan sering bolos sekolah. Orangtua yang merasa khawatir berusaha melarang, namun ketika video gamenya diambil, maka Andi mulai kehilangan kontrol lalu ngamuk-ngamuk.
"Pandangan matanya jadi hostile kalau dilarang main video game. Tatapannya memusuhi," tutur dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Grogol saat ditemui dalam kunjungan media di tempat kerjanya, Jumat (5/10/2012).
Kecanduan games tidak bisa dianggap sepele, terutama kalau sudah mempengatuhi perilaku. Menurut dr Suzy, gangguan jiwa psikotis yang ditandai dengan cara berpikir yang mulai kacau bisa juga berawal dari kecanduan games yang tidak ditangani dengan baik.
Ditambahkan oleh dr Suzy, kasus Andi sudah termasuk gangguan jiwa psikotis karena sampai ngamuk-ngamuk kalau dilarang orangtuanya. Itu berarti keinginannya untuk selalu bermain video games telah mengganggu perilaku dan membuatnya gelisah sepanjang waktu.
"Perlu treatment itu kalau sudah mengganggu fungsi sehari-hari, misalnya nggak mau sekolah. Nggak mau sekolah itu merupakan kedaruratan psikiatri utama pada anak dan remaja," tambah dr Suzy.
Treatment atau penanganan yang diberikan di RSJ Grogol antara lain mencakup terapi perilaku dan kalau diperlukan juga akan diberikan obat-obatan antipsikotik. Andi termasuk bagus dalam merespons terapi, sehingga dalam tiga minggu masa perawatan perilakunya sudah lebih terkontrol, dan dalam waktu dekat bisa kembali ke rumah orangtuanya lagi.

Contoh kasus di atas hanya merupakan satu dari sekian banyak kasus yang terjadi akibat kecanduan teknologi (dalam kasus ini video game). Seperti kita ketahui, setiap hal pasti memiliki 2 hal yang berlawanan. Yakni, baik dan buruk, positif dan negatif serta pro dan kontra. Segala sesuatu yang dilakukan/digunakan secara berlebihan tentunya tidaklah baik. Seperti kata pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Jadi, ada baiknya kita perhatikan orang terdekat kita yang berpotensi mengalami kecanduan teknologi dan internet sebelum terlambat sampai akhirnya dapat sangat merugikan dirinya sendiri serta orang di sekitarnya. Saya menyebutkan kasus semacam ini dapat merugikan diri sendiri karena ketika kita sudah kecanduan sesuatu (dalam hal ini teknologi) hal itu dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian otak dan mungkin pada bagian tubuh lainnya yang disebabkan oleh lamanya posisi tubuh yang salah saat bermain game tersebut. Sedangkan, merugikan orang lain adalah kecanduan sesuatu dapat menyebutkan orang tersebut menjadi lebih agresif dalam berperilaku.

Berikut adalah beberapa gejala fisik dari kecanduan game:
1.      Carpal tunnel syndrome (gangguan di pergelangan tangan karena saraf tertekan, misalnya jari-jari tangan menjadi kaku)
2.       Mengalami gangguan tidur
3.       Sakit punggung atau nyeri leher
4.       Sakit kepala
5.       Mata kering
6.       Malas makan / makan tidak teratur

Berikut adalah beberapa gejala psikis dari kecanduan game:
1.       Berperilaku lebih agresif
2.       Menjauhkan diri dari lingkungan
3.       Mudah berbohong
4.       Mudah marah ketika keinginannya untuk bermain game dilarang

Berhubungan dengan intrapersonal atau dapat kita sebut pencitraan diri, ketika sesuatu sudah menjadi candu maka sulit untuk menyadarkan diri sendiri atas bahaya candu tersebut dan membangun kembali pribadi yang bebas dari candu yang tentunya dapat merugikan. Maka, di sinilah pengaruh hubungan dengan orang lain (interpersonal) sangat membantu untuk menyembuhkan seseorang dari candu tersebut. Peran orang-orang terdekat sangatlah berpengaruh besar untuk menghilangkan candu ini. Dengan membangun kembali hubungan yang baik dan meminta dukungan orang sekitar maka akan lebih mudah pula untuk terbebas dari candu.

Selasa, 21 Agustus 2012

sunyi - gelap - harap


sunyi,
mengapa kau tega terus menghampiriku di saat hatiku telah sesak oleh dirinya yang tak kunjung bisa keluar dari dalam ruangan terkunci
dengan satu kunci yang telah berkarat terlalu sering tertetesi air mata
dengan gembok yang terkulai tak berdaya tanpa kunci yang sepadan
haruskah kau selalu menghampiriku bersamaan dengan datangnya kenangan tentang dia
sunyi, kau hanya menyesakkan ruang hati dan pikiranku

gelap,
kau selalu setia menemani keseharianku yang tak lagi berwarna
semua tampak hitam legam tanpa sosok pengiring hilangnya rindu yang telah tertumpuk
kubiarkan kau menjadi teman tanpa ada yang tahu
tanpamu, aku tak tahu apa yang terjadi dalam hidupku
tanpa warna, sekalipun hanya gelap penuh banyang hitam

harap,
kini kau hanya menjadi kata kosong bagai pembatas buku
yang sudah kubatasi di bagian yang tak ingin lagi kubaca selamanya
kubiarkan kau pergi menjauh sejauh-jauhnya seperti angin yang membawa terbang sejumput kapas putih
tanpamu, hidupku terasa lebih ringan sekalipun walau aku harus berjalan tanpa tujuan

Minggu, 12 Agustus 2012

Di Ujung Penantian



Sejak kepergianmu
Lekung indah senyumku habis ditelan sendu
Tersisa lekung kaku
Sekedar penenang perasaan orang di sekitarku

Kusaksikan punggungmu menjauh dari pandanganku
Sampai akhirnya benar menghilang
Rona bahagia wajahku tak lagi tampak
Hanya tampak lembab
Sisa tangis yang tak kunjung kering

Haruskah aku berteriak dan memohon?
Agar kamu tak pergi meninggalkanku
Atau aku hanya harus terdiam di sini
Menunggumu kembali..
Sembari menyusun kepingan hati
Yang sudah hancur tak berbentuk

Sementara kamu pergi semakin menjauh
Kubiarkan posisimu digantikan oleh Sang Sepi
Menemani keseharianku yang hanya tersisa satu warna
Begitu kelabu..

Namun, jika kamu telah lelah mencari
Dan ingin kembali kepadaku
Datanglah kembali di ujung penantianku
Kamu akan mendapati aku masih terdiam di sini
Menunggumu..
Sembali mengumpulkan kembali harapan yang telah tercecer

Jumat, 22 Juni 2012

Beberapa Trik Untuk yang Susah Tidur

Hai hai! Hm gue lagi bete banget sebetulnya eh bukan bete deng, lebih tepatnya mati gaya! Biasanya sih nih yaaa biasanya kalo bete gue suka nulis di buku ajaib gue. Nah bingung kan lo kenapa gue jadi nulis disini? Gausah bingung, simple aja sih karena buku ajaib gue yang udah penuh sama tulisan-tulisan ajaib gue selama setengah tahun ini. Eh gak penting banget ya gue? Ya kalo penting mah mungkin sekarang gue udah jadi menteri dan terkenal! Eh tapi belum cukup umur deh ya. Duh apasih gue ga nyambung banget ya. Maap yak -_-
Ok cukup intermezo-nya.. Hap!! *tutup mulut pake eskrim*
Lo tau gak gue mau bahas apa? Pasti gatau! Iya sama gue juga gatau pasti sih -_-
Tapi yang jelas gue lagi dilema, eh lebay ya? Ok deh ganti..
Gue ini sebetulnya lagi ngerasa makin ga nyaman sama kebiasaan gue tidur lewat batas wajar yang makin lama terasa makin nyusahin badan gue -_-
Gue kadang iri sama remaja perempuan seumur gue yang tidurnya tepat waktu, nyanyak dan juga berkualitas! Gak kayak gue yang mau tidur aja susah, sampe gue punya job baru! Lo tau apa?  Job gue adalah mencari kantuk! Lo heran? Gue juga! Huff banget gak sih? Ya menurut gue sih ini huff banget :'''((
Dan yang gue bingung juga, udah malam ga beres tidurnya dan siangnya kalo gue lagi ada aktivitas, gue gak ngantuk! Asli gue bersyukur untuk yang ini tapi tapi gue juga minta ampun -_-
Sampe akhirnya gue minta saran ke significant other (orang terdekat yang dianggap berpengaruh) buat gue, daaaannnn.... Gue disuruh untuk ini nih..
1.      Minum susu
Bingung lo ya kenapa harus minum susu? Hubungannya apa ya gitu? Nih ya, kata temen gue susu itu membawa efek rileks. Jadi gue disuruh minum susu setiap jam 8 malam, niatnya dia sih biar jam 9 gue udah tidur gitu. Saking penginnya gue jadi normal kayak kalian, gue turutin kata-kata temen gue itu selama 3 hari berturut-turut. Dan... Tarraaa!!! Gak ada hasilnya men, ga ada. Mata gue tetep melotot, badan gue tetep gak mau diajak tidur -_- eh tapi jangan khawatir, gue belum menyerah! Gue masih coba saran-saran lain haha
2.      Baca buku
Apalagi sih yun kok baca buku?? Pasti di antara lo ada yang nanya gitu kan? Iya kan?? Udah ngaku aja ahaha fix gue emang sok tau! Ok, untuk kali ini temen gue nyuruh buat coba baca buku pas jam 9 jadi ya paling telat jam 10 gue udah ngantuk. Gitu katanya sih.. Karena gue teguh mau normal akhirnya gue coba. Dan.... Jengjeeengggg!! Lo tau hasilnya apa? Alhasil, gue penasaran sama ending cerita buku yang gue baca dan gue keterusan baca sampe pagi. Gue harus akui ini adalah sara tergagal gue dalam usaha penyembuhan hahaha gue belum menyerah, gue percaya ada jalan untuk ini, dan gue mencoba....
3.      Memejamkan mata
Lo mungkin ketawa liat percobaan ketiga ini. Tapi tunggu dulu... Gue akan coba jelasin maksudnya apa hahaha nih ya ada orang-yang-cukup-berpengaruh-dalam-hidup-gue nyuruh buat coba aja merem, nanti juga ketiduran. Gue coba deh tuh meremin mata dari jam 10an. Dan.... Tebak hasilnya!! Gue bukannya ngantuk malah jadi berkhayal yang lucu-lucu, mulai ngayal gue nari-nari di taman ala film India sampe ngayal gue udah jadi psikolog dan ada klien gue yang stress gara-gara punya penyakit gak bisa nahan pipis. Ini lucu menurut gue yang hobi ngayal tapi ga lucu buat badan gue yang juga gak ngantuk-ngantuk hhhh sebetulnya masih ada beberapa cara yang udah gue coba dan semuanya tetep gagal jadi gak perlu gue omongin panjang lebar disini karena itu cumu bikin gue makin sakit hati men hahaha gue udah mulai hopeless...
Gue gak tau ini kenapa, efek pola hidup gue yang telanjur berantakan atau memang ada kelainan di badan gue. Tapi yang agak ajaib yaaaaaaa.... Setiap orang-yang-cukup-berpengaruh-dalam-hidup-gue nyoba ngasih sugesti yang lebih terlihat kayak gue lagi terapi tidur, gue bisa ngurangin 1/2 jam dari jam biasa gue mulai bisa tidur, tapi gak mungkin kan dia ngasih sugesti terus setiap malam hehe. Capek sih gue cuma tidur beberapa jam setiap harinya tapi ya mungkin ini anugerah dari Allah yaaa buat ngirit daripada bayar satpam buat jaga rumah gue juga bisa mantau rumah sampe pagi hahaha
Tapi Alhamdulillah nya gue punya Papa super yang setia banget nanggepin ocehan gue setiap malamnya kalau pas beliau ada di rumah pastinya. Mungkin, ada di antara kalian yang juga ngalamin hal ini dan udah sembuh boleh kok eh boleh banget malah ngasih masukan ke gue :p
Udah kaliya, gue mau santai-santai lagi (ini pengganti gue tidur) ya cuma leha-leha yang bisa gue lakuin karena tidurpun sulit.
Jadi? Gue gak dapet solusi penyembuhan dong Yun? Hmm... Ya gitu deh, gue coba lain waktu kawan. Sabar yah sabar, dimana ada kemauan di situ ada jalan kawan! TETAP SEMANGAT HAP HAP!!! Hiks ya ini? Iya hiks banget......